Indahnya Ukhuwah Fillah


Teruntuk : Shohiibatii m fil Ma'had Aba Saggaff bin Mahdi bin Syekh Abubakar bin Salim (Shohibul Ma'had Al-Ashriyyah Nurul Iman, Bogor), Fiddaarain fa'InsyaAllah


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Sahabat ...
Semoga sa'at engkau membaca catatan ini engkau dalam keadaan tersenyum, karena Allah SWT masih menghadirkan rasa kasih sayangNya padamu, rasa yang sama sa'at kita bersama dulu, menjalani hari-hari penuh lelah, merangkai senyum dalam keletihan. Namun, kita selalu menghimpunnya dalam suasana penuh cinta.

Sahabatku ...
Sekali lagi aku menyapamu, untuk sebuah rasa rinduku padamu. Apa kabarmu hari ini? Dari tempat aku menulis catatan ini aku selalu berdo'a dengan segenap hatiku agar engkau disana tetap teguh dalam keimanan, dan Allah tak pernah henti-hentinya mencurahkan rahmat-Nya padamu.

Sahabat ...
Pernahkah kau berfikir kenapa Allah mempertemukan kita? Adakah kenangan indah yang pernah kita jalani bersama terjadi begitu saja?
Aku tak kuasa membendung butiran cinta jika merenungi semua ini, semalam di sepertiga malam-Nya ku curahkan segenap rinduku pada Sang Pemberi Cinta, karena aku tahu pada-Nya lah bermula rasa rinduku padamu, dan tak lupa seba'it do'a ku lantunkan di sepertiga malamku untukmu, agar kau selalu dalam naungan dan redha-Nya.

Sahabat ...
Terakhir kali kita akan berpisah, sebenarnya aku benar-benar tak kuasa melepasmu, kenangan-kenangan manis yang telah lama kita jalin, rasanya terlalu berat untuk diuraikan, namun senyummu tatkala itu mengisyaratkan agar aku tetap tabah. Hingga kini bila jiwaku terasa sunyi wajah ceriamu selalu hadir, seolah engkau benar-benar ada disampingku, menghiburku dengan cerita-cerita indah dari Syurga, cerita tentang orang-orang yang selalu dikasihi Allah karena saling mencintai karena-Nya.

Sahabat ...
Suatu kali sa'at Cahaya senja menaungiku di bibir pantai, Aku termenung sambil menatap riak-riak air laut yang tenang, membiarkan angin dengan lembutnya menerpa wajahku, mengusikku yang kala itu sedang terkenang akan dirimu, dan akhirnya butiran bening pun kembali mengalir, sesekali riak-riak air laut menggdaku, menyentuh kakiku yang tak ber'alas.

Sahabatku, yang jiwamu selalu terpancar Cahaya Keimanan, Bilasaja bisa memilih, maka aku akan memilih tuk selalu setia bersamamu, mendengarkan cerita-cerita indahmu, atau hanya sekedar menghiburmu jikalau engkau sedang berduka. Tapi aku tahu bahwa Sang Khaliq telah menyiapkan skenario terindah-Nya untuk kita sehingga tak perlu kau risaukan lagi apapun tentang takdir-Nya, tentang kita nantinya. Bisa mengenalmu saja, aku sudah sangat bersyukur. Aku bersyukur karena Allah telah menghadirkan dirimu pada sepotong Mozaik indah hidupku yang singkat didunia ini, Sepotong kenangan indah bersamamu, mampu mencerahkan setiap langkah pijakan kakiku.

Sahabat ...
Sepucuk untaian kata yang kau baca ini, ku tulis dengan hati yang bergetar. Setiap untaian katanya adalah kuntum-kuntum rinduku padamu. Aku menulisnya dengan perasaan yang sama sa'at kita mengucapkan janji-janji suci bahwa kita akan bertemu kembali kelakdalam Firdaus-Nya. Kini, sa'at kita tak lagi bersama, hanya janjimu itulah yang menguatkan aku dalam merangkai cita-cita dalam menggapai redha-Nya.

Sahabatku ...
Sejak kita berpisah, aku telah mengenal banyak orang, bertemu berbagai macam rupa manusia, namun tak ku temukan satupun yang sama seperti sa'at bersamamu, kehangatan jiwa yang kurasakan sa'at kita menertawakan kebodohan-kebodohan kita sendiri, kau telah mengajari bagaimana cara agar kita tetap tersenyum meski terkadang takdir terasa getir, terasa  menyesakkan, terasa membingungkan.

Sahabatku ...
Seterjal apapun perjalanan yang kau tempuh, sepahit apapun kisah yang kau rasa, Kumohon padamu, janganlah pernah berpaling dari Cahaya-Nya, yakinlah bahwa engkau tak pernah sendiri. Allah SWT dengan segala kemurahan-Nya akan selalu membimbingmu asalkan dirimu selalu menjaga waktu untuk selalu dekat dengan-Nya.

SAhabatku, yang dihatimu selalu terpancar Cahaya Illah. Selalu ada ruang dihatiku untukmu, karena kau telah terlebih dahulu membesarkan hatiku. Dan aku berharap semoga kita bertemu kembali walau ditempat dan waktu yang berbed. Namun tetap dengan harapan, semoga masih ada cinta disana.

Sahabatku, yang karena Allah aku merindukanmu ...
Inilah sepucuk untaian kata yang bisa kutulis untukmu, ku tulis dengan hati yang ikhlas dengan jiwa yang basah. Semoga setelah engkau membacanya, semakin terjalinrasa persahabatan kita, dan semakin semangat pula ikhtiar kita menuju jalan dan Redha-Nya.
Semoga kelak Allah menghimpun kita di taman-taman Syurga-Nya, seperti janji suci yang telah kita ikrarkan.
Salam Ukhuwah serta rinduku padamu Sahabatku ...

Wassalaam


::: Sorayaa Qurrotul'aiin SyifaaulgHalb :::