Menunggu Hari Kebangkitan Jiwa


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai anakku, alangkah banyaknya perkataanmu dan alangkah sedikitnya amalmu. Barangsiapa yang mengenal Allah SWT dalam setiap lisannya, maka lisannya akan berbicara, relung jiwanya akan jernih, derajatnya akan naik di sisi-Nya, merasa dekat dan tentram bersama-Nya, serta merasa cukup dengan apa pemberian-Nya.
Wahai api kalbu, dinginlah, berilah keselamatan! Wahai kalbu, bersiap-siaplah untuk menghadapi hari dimana bumi dan semua gunung akan berjalan, serta semua isi bumi akan keluar. Di antara para lelaki, ada yang berdiri kokoh pada hari itu. Seorang rabbani bisa berdiri kokoh pada hari itu dengan kedua kakinya, keyakinanya, ketawakalannya, cintanya kepada Al-Khaliq, serta kerinduannya kepada Allah di atas kerinduan makrifat kepada-Nya sewaktu di dunia.
Semua perantara dan sekalian makhluk akan berjalan, sedangkan Al-Khaliq ‘Azza wa Jalla tetap di tempat-Nya. Semua gunung kerajaan zahir dan nyata akan berjalan dan akan semakin mengecil, sedangkan gunung kerajaan batin akan tampak dan kokoh di hari kiamat, yaitu Hari Pergantian dan Perubahan.
Gunung-gunung yang kalian lihat, yang membuat kalian takjub dengan kekuatannya, kekerasannya dan keagungan ciptaannya, akan menjadi seperti bulu-bulu yang beterbangan, tercerabut dari tempatnya hingga ke akar-akarnya, kekerasan dan kekokohannya akan hilang, dan berjalan lebih cepat daripada awan.
Langit akan menjadi cairan timah, sifat langit dan bumi akan berubah. Bagian dunia, hikmah, amalan dan beramal akan berakhir, maka tibalah bagian akhirat, qudrat Allah untuk memberi pahala segala amalan, memberi panen hasil amal, memberi ketentraman setelah beban penderitaan, serta memberi setiap yang berhak mendapatkan karunia-Nya.
Ya Allah, kokohkan hati kami dan semua anggota tubuh kami pada hari itu, Berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.”

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab Jala’ Al-Khathir