Syair Indah Qais (Majnun) Untuk Laila


Dan Siapakah diriku, yang jauh namun dekat darimu?
Aku Pengemis yang menyanyi ! Layla kau mendengarku?
Terbebas dari putaran hidup yang membosankan,
Bagiku kesunyian dan kesedihan adalah kebahagiaan...
Wahai anak mentari, aku menderita di malam hari
Walau terpisah, dua jiwa kita berpadu abadi,
Sebab punyaku adalah punyamu, menyatu dalam hati...
  
Kita adalah dua teka-teki bagi dunia..
Meski desah dan keluhan berasal dari dua bibir kita,
sesungguhnya kita berasal dari satu mulut saja
Bila pisau perpisahan membelah kita menjadi dua,
Satu cahaya kemilau menyelimuti kau dan aku,
Seperti dari alam lain, walau terhalang oleh waktu...

Meski "disini" terpisahkan, "di sana" kita satu adanya..
Bila tubuh-tubuh yang putus asa terpisah,
jiwa-jiwa bebas mengembara dan bercengkerama....
Aku akan hidup abadi, dan malaikat maut sendiri
Tak lagi berkuasa mengendalikan jiwaku ini...
Bersama dirimu dalam kekekalan,
Aku hidup hanya bila kepadaku nafasmu kau tiupkan.....