Imam Al-Ghazali
mengatakan, “Untuk mengatasi kendala yang disebabkan oleh musibah dan kesulitan
hidup yang menimpa, cukup bagimu untuk bersabar. Bersabarlah dalam semua ikhwal
kehidupan!
Pentingnya bersabar
didorong oleh dua alasan:
Pertama, agar sampai
kepada hakikat dan tujuan ibadah. Sebab, fondasi ibadah adalah kesabaran dan
tahan terhadap berbagai kesulitan hidup. Siapa yang tak mampu bersabar, maka
dia tidak akan sampai kepada hakikat dan tujuan ibadah. Sebab orang yang
beribadah kepada Allah Ta’ala pasti menghadapi berbagai kesukaran hidup, ujian
dan musibah.
Hal tersebut disebabkan
oleh beberapa hal:
1. Setiap bentuk ibadah
dan ketaatan itu sendiri mengandung berbagai kesukaran.
2. Tak ada ibadah yang
dilakukan tanpa menekan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu selalu berusaha mencegah
seseorang untuk beribadah dan taat kepada Allah.
3. Setelah mengerjakan
kebaikan dengan susah payah, seorang hamba harus berhati-hati menjaganya, agar
ibadahnya itu tidak rusak. Karena, istikamah dan menjaga amal ibadah itu lebih
sukar daripada mengerjakan amal pada kali pertama.
4. Dunia ini tempat
ujian, maka siapa saja yang berada di dalamnya pasti akan mendapat ujian dengan
berbagai kesulitan dan musibah.
5. Orang-orang yang
lebih memilih akhirat daripada dunia itu akan mengalami cobaan yang lebih parah
dan lebih banyak. Semakin ia dekat kepada Allah, maka musibah dan ujian dunia
akan lebih banyak dan lebih keras menerpanya. Sebagaimana sabda Rasul, “Manusia
yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian para ulama, kemudian
orang yang terbaik dan kemudian orang yang terbaik di bawahnya.”
Allah SWT berfirman,
“Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan diri kalian. Dan (juga)
kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab
sebelum kalian serta dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang
banyak, yang akan menyakitkan hati,”(QS Ali Imran: 186). Maka persiapkan diri
kalian karena pasti kalian akan mengalami banyak ujian!
Kedua, karena di dalam
kesabaran terkandung nilai kebaikan dunia dan akhirat. Di antaranya adalah
keselamatan dan kesuksesan. Siapa yang bertakwa kepada Allah dengan penuh
kesabaran, maka Dia akan menjadikan jalan keluar bagi hamba tersebut dari
berbagai bentuk kesukaran yang menimpanya.
Keuntungan lain yang
diperoleh dari sikap sabar adalah ia akan lebih mudah untuk diterima menjadi
pemimpin ataupun pembimbing di masyarakat luas.
Allah juga berfirman,
“Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang
yang bertakwa,” (QS Huud: 49) Allah berfirman, “Dan Kami jadikan di antara
mereka itu pemimpin-pemimpin yangmemberi petunjuk dengan perintah Kami ketika
mereka bersabdar,” (QS As-Sajdah: 24)
Sesorang yang bersabar
juga akan memperoleh kabar gembira, doa dan rahmat dari Allah SWT sebagaimana
firman-Nya: “Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna
lillahi wa inna ilaihi rajiun/ sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah
dan akan dikembalikan kepada-Nya.” (QS Al-Baqarah [2]: 155-156)
Orang yang bersabar
akan mendapat pujian khusus dari Allah, sebagaimana difirmankan Allah dalam
Al-Quran kepada Nabi Ayyub. Mereka yang bersabar juga akan sangat dicintai
Allah Azza wa Jalla. “Allah mencintai orang-orang yang bersabar,” (QS Ali
Imran: 146).
Mereka akan hidup dalam
kemuliaan yang besar di sisi Allah, mendapat pahala yang berlimpah, tak
terbatas dan di luar yang dibayangkan oleh manusia.
Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dicukupkan pahala
mereka tanpa batas, “ (QS Az-Zumar: 10)
Semoga Allah menjadikan
kita hamba-hamba yang mampu bersabar! Setelah mengetahui kebaikan dan manfaat
dari sabar ini, maka tanamkanlah kebaikan sabar itu dalam kalbumu! Cobalah
dengan keras untuk bisa memiliki sifat mulia ini sehingga kalian menjadi orang
yang sukses (beruntung). Semoga Allah SWT memberi kalian taufik.”
--Imam Al-Ghazali dalam
kitab Minhajul ‘Abidiin