Cinta Sejati dan Kematian


Imam Sofyan Ats-Tsauri dan Bisyr Al-Hafi pernah mengatakan, “Tidak akan membenci kematian kecuali orang yang meragukannya. Sebab, bagaimanapun juga seorang kekasih tidak akan pernah membenci pertemuan dengan kekasih yang dicintainya.”

Al-Buwaithi berkata kepada salah seorang zahid, “Apakah engkau mencintai kematian?”

Mungkin orang yang zahid itu ragu dan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Maka, Al-Buwaithi berkata lagi, “Jika kau orang yang jujur, tentu kau akan mencintai kematian.” Lalu, dia membacakan firman Allah SWT, “Berharaplah engkau akan kematian jika engkau (benar-benar) orang-orang yang jujur,” (QS Al-Baqarah [2]: 94).

Lalu, lelaki zahid itu menjawab, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian mengharap-harap kematian.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Al-Buwaithi menjawab, “Beliau berkata seperti itu untuk orang yang sedang dirundung penderitaan. Ingatlah bahwa rela menerima ketentuan Allah SWT jauh lebih utama dibandingkan dengan lari dari ketentuan itu.”


--Imam Al-Ghazali dalam Kitab Al-Mahabbah wa al-Syawq wa al-Uns wa al-Ridha.