Dibawah Naungan Muhammad Al-Fatih


Sebuah catatan tentang indahnya simfoni islam dalam tanah Byzantium


Istanbul turki, sebuah negara yang selalu menarik perhatianku. Sebuah negara dengan tapak tapak sejarah islam yang pernah berjaya dibawah naungan Muhamad Al-fatih. Sebuah negara yang membentuk salah satu aglomerasi perkotaan terbesar di Eropa. Bagiku istanbul turki adalah negara dimana dulu deru derai perjuangan pernah berkobar, dimana dulu nafas islam berkembang dengan pesatnya. Catatan sejarah, nafas islami, deru derai dzikir yang dulu berkumandang, selalu membuatku berandai andai kelak bisa menapakan kakiku ditanah para mujahid dan mujahidah ini. Sebuah kota yang pemimpinnya pernah mendapat sebuah pujian dari sebaik-baik manusia, yaitu baginda rasul. Beliau bersabda “Kota konstatinopel akan jatuh ketangan islam, pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].


“Karena bagiku, indahnya negara tulip masih terkalahkan dengan keinginanku menginjakan kaki dimesjid hagia sopia, indahnya paris masih terkalahkan oleh keinginanku mendengarkan adzan berkumandang dari puncak gunung ararat”.



::: Soraya Qurrotul'aiin SyifaaulgHalb :::