Untukmu Duhai Ikhwan, yang Karena-Nya Aku Mencintaimu

Bismillaah…
Duhai ikhwan yang kelak kau ada di sisiku setiap saat…
baru kali ini aku menulis dengan penuh cinta dan kasih yang amat terasa,
karena baru kali ini aku beranikan diri untuk mengungkapkan segalanya kepadamu,
karena baru kali ini aku sengaja membuat tulisan yang aku ingin kau membacanya,
karena baru kali ini butiran cintaku tak kuasa terbendung ketika aku ingat perkenalan kita,
dan karena baru kali ini aku menulis untuk seorang ikhwan…

Duhai ikhwan yang karena Allah aku mencintaimu,
Duhai ikhwan yang karena Allah aku merindukanmu,
Ya mujahidku, penantian ini, bagiku adalah penantian yang begitu panjang dan penuh liku..

Duhai ikhwan yang tatapannya meneduhkan hati
Ada kalanya aku ingin marah, tapi aku sadar bahwa marahku hanyalah keinginan seorang anak-anak yang ingin kau perhatikan dan untuk itu aku harus memperhatikanmu lebih dulu..
Ada kalanya aku ingin kau pahami, tapi aku tau kau selalu berusaha memahami diriku bahkan lebih baik dari yang kupinta padamu..
Ada kalanya aku ingin menangis, tapi terkadang aku menyembunyikannya karena aku tak ingin kau dipusingkan dengan tangisanku..
Ada kalanya aku akan membuatmu merasa sedih, sungguh bukan karena aku ingin menyakitimu tapi aku ingin kau mengetahui segala hal tentang diriku tak hanya soal bahagiaku tapi juga sedihku..
Ada kalanya aku menangis dan tak mengakuinya padamu, ketahuilah aku menangis bukan karena aku lemah, tapi aku manusia yang berperasa, dan dengan menangis aku merasa  lebih tenang dan nyaman, maka genggam tanganku dan izinkan aku menangis di pelukanmu karena itu membuatku jauh lebih tenang ..
Bahkan ada kalanya aku yang membuatmu begitu marah, tapi kumohon saat itu nasehati aku dengan penuh hikmah, bukan dengan terpaan tanda seru yang menghujam, karena sungguh aku pun memiliki sifat wanita yang lemah pada kelembutan..

Duhai ikhwan yang senantiasa memancarkan mahabbah untukku,
Ketika kau tengah bercerita dengan penuh gelora, mungkin aku akan diam saja mendengarkan, bukan tak mau menanggapi ceritamu atau menganggap ceritamu tak menarik, tapi karena aku seorang yang dilatih keahliannya dalam mendengarkan dan saat itu aku ingin membiarkanmu meluapkan keceriaanmu yang memang begitu kurindukan..
Ketika aku hanya ingin menceritakan hal-hal yang ringan, bukan karena aku tak mau berdiskusi denganmu, tapi karena aku seorang yang dilatih kecerdasannya dalam memahami apa makna dari sikap dan air muka seseorang dan saat itu aku melihatmu tengah penat..
Ketika aku bertingkah layaknya anak kecil, bukan karena aku ingin kau perhatikan, tapi aku ingin membiarkanmu sedikit terlena  dalam kemanjaan dan keceriaanku yang tak mungkin kau dapatkan di medan perjuangan dan sekadar untuk melepaskan beban pikiranmu..
Ketika aku tak berterus terang akan sakit yang tiba-tiba muncul di tengah pekatnya malam, bukan karena aku tak mau jujur padamu, tapi karena aku ingin kau tetap terlelap dalam tidurmu yang nyenyak agar kau tidur cukup dan tidak lelah ketika menjalankan qiyamul lail..

Duhai ikhwan yang karena Allah aku ingin menjadi pendampingmu,
Sungguh ikhwanku, ada banyak hal yang kulakukan yang mungkin kau tak memahaminya karena aku melakukannya dengan caraku sendiri,

bukan dengan caramu, maka kuminta kau sabar karena saat itu sebenarnya aku tengah mempelajari dirimu agar dapat melakukan hal-hal tersebut dengan cara yang kau inginkan..

::: Sorayaa Qurrotul'aiin SyifaaulgHalb :::