Ukhti Fillah .................
1. Jauhilah olehmu banyak bicara (yang tidak bermanfaat) dan
jagalah lisanmu dari cerewet.
Sesungguhnya Allah berfirman:
"Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,
kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,
atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia."
(An-Nisa':114)
Ketahuilah bahwa di sana ada orang yang menghisab
pembicaraanmu dan menghitungnya atasmu.
Ringkaslah pembicaranmu, dan bicaralah sebatas maksud dan
tujuanmu!
2. Bacalah Al-Qur'an Al-Kariem, dan berusahalah agar ia
menjadi wirid harianmu, juga berusahalah untuk menghafalkannya Sesuai dengan
kemampuanmu, agar engkau memperoleh pahala yang besar kelak di hari kiamat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir Radhiyallahu 'Anhu, dari
Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda:
"Kelak (di hari kiamat) akan dikatakan kepada pembaca
al-qur'an, bacalah, pelan-pelanlah dan tartilah (dalam membacanya) sebagaimana
kamu mentartilkannya ketika di dunia, sesungguhnya tempat dan kedudukanmu ada
pada akhir ayat yang kamu baca." (Hadits Shahih, Tirmidzi, 1329)
3. Tidak baik jika kamu membicarakan semua pembicaraan yang
telah kamu dengar, sebab yang demikian itu memberi peluang kepadamu untuk jatuh
dalam lubang kebohongan.
Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu meiwayatkan, sesungguhnya
Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:"Cukuplah seorang dianggap
sebagai pembohong, jika dia membicarakan semua apa yang telah
didengarnya." (Muslim dalam Mukaddimahnya, hadits No:5)
4. Jauhila sifat sombong dan bangga diri dengan sesuatu yang
bukan milikmu karena untuk pamer dan menyombongkan diri di depan manusia.
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwa ada
seorang perempuan yang berkata: wahai Rasulullah, aku katakan bahwa suamiku
telah memberiku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepadaku. Kemudian
Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Orang yang merasa kenyang dengan sesuatu yang tidak
diberikan kepadanya sebagaimana orang yang memakai pakaian kepalsuan."
(Muttafaq Alaih)
5. Sesungguhnya dzikir kepada Allah memiliki pengaruh yang
agung bagi kehidupan ruh, jiwa, badan, dan sosial seorang muslim.
Oleh karena itu wahai ukhti muslimah berusahalah berdzikir
kepada Allah dalam setiap saat dan keadaan, sesungguhnya Allah telah memuji
hamba-hamba-Nya yang ikhlas kepada-Nya, firman-Nya:
"Yaitu orang-orang yang mengingat (dzikir) Allah sambil
berdiri, atau duduk atau dalam keadaan berbaring." (Ali Imran:191)
6. Jika engkau hendak berbicara janganlah engkau
agung-agungkan, jangan engkau fasih-fasihkan, dan jangan pula engkau buat-buat,
sebab yang demikian itu adalah sifat yang dibenci oleh Rasulullah Shallahu
'Alaihi wa Sallam
Beliau bersabda:
"Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling
jauh tempat duduknya kelak di hari kiamat ialah mereka yang suka bicara (yang
tidak berfaedah), dan yang suka mengada-adakan pembicaraannya, dan para
Mutafaihiqun (orang yang mengagung-agungkan pembicaraan bohong)". (Hadits
Shahih diriwayatkan oleh Tirmidzi, 1642)
7. Hendaklah engkau berteladan kepada Rasulullah Shallahu
'Alaihi wa Sallam , yang senantiasa lebih banyak diam dan berfikir, tidak
memperbanyak tertawa apalagi berlebih-lebihan di dalamnya.
Jika kamu berbicara, maka batasilah pembicaraanmu hanya yang
baik-baik saja, jika kamu tidak bisa maka diam itu lebih baik bagimu.
Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah ia mengatakan yang baik atau lebih baik diam." (Bukhari)
8. Janganlah sekali-kali memutus pembicaraan orang lain atau
membantahnya atau menampakkan pelecehan terhadapnya,tetapi jadilah pendengar
yang baik yang mendengarkan pembicaraan orang lain dengan sopan (sebagai tanda
budi baikmu), dan jika engkau terpaksa membantah ucapan mereka bantahlah dengan
cara yang lebih baik (untuk menampakkan kepribadianmu).
9. Waspadalah sepenuhnya dengan sikap mengejek dan
merendahkan dialek pembicaraan orang lain, seperti terhadap orang yang kurang lancar
bicaranya atau terhadap mereka yang berbicara dengan tersendat-sendat.
Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan)
lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita
(mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang
diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (mengolok-olok)." (Al-Hujurat:11)
10. Jika engkau mendengar bacaan Al-Qur'an al-Karim, maka
hentikan pembicaraanmu apapun masalah yang sedang engkau bicarakan, karena
menghormati terhadap kalamullah,
dan untuk mengindah perintah-Nya yang mana Dia telah
berfirman:
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah
baik-baik, dan perhatikanlah dengan baik (tenang) agar kamu mendapat
rahmat." (Al-'Araf:204)
11. Senantiasa menimbang kata-kata (ucapanmu) sebelum
diucapkan oleh lisanmu, dan berusahlah agar kalimat yang terucap oleh lisanmu
adalah kalimat yang baik dan menyejukkan tetap dalam kerangka jalan kebaikan,
jauh dari keburukan dan sesutau yang menghantarkan kepada murka Allah.
Sesungguhnya kata-kata itu memiliki tanggung jawab yang besar, sudah berapa
banyak kata-kata yang memasukkan pengucapnya ke dalam surga, sebaliknya sudah
berapa banyak kata-kata yang menenggelamkan pengucapnya ke lembah Jahannam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi
Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba
berbicara dengan sebuah pembicaraan yang mengandung ridla Allah, seakan-akan
manusia tidak peduli dengannya maka Allah akan mengangkatnya dengannya beberapa
derajat, dan seorang hamba berbicara dengan
suatu yang dimurkai Allah, seakan-akan manusia tidak peduli
dengannya maka Allah menceburkannya karenanya ke dalam lembah Jahannam."
(HR. Bukhari,6478)
12. Pergunakanlah lisanmu untuk beramar ma'ruf dan nahyu
munkar serta untuk berdakwah kepada kebaikan, karena lisan adalah nikmat Allah
yang agung yang telah dikaruniakan kepadamu.
Allah berfirman:
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi
sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara
manusia." (An-Nisa':114)
"Nasehat kepada para Muslimah" (Bagian Satu),
'Abdul 'Aziz al-Muqbil.