Manaqib Sayyidah Fatimah (60)


Asma' binti Umais berkata “Wahai Rasulullah, seorang wanita atau anak gadis di hari seperti ini sangat membutuhkan seorang teman wanita yang bisa diajak curhat dan diskusi.”

Subhanallah, anak gadis di hari pernikahannya, di zaman yang penuh kehormatan dan adab mungkin dia tidak mengerti perkara-perkara atau tata cara serta urusannya, bahkan mungkin ia tertimpa rasa malu, mungkin terjadi atasnya perkara-perkara yang tidak ia mengerti.

Asma' bertanya “Bolehkah aku temani dia?”

Maka Rasulullah Saw. teramat sangat gembira, karena Asma' membuat putrinya terhibur dan tenang. Bagi Sayyidah Fatimah di hari seperti ini, ia sangat membutuhkan ibunya, Sayyidah Khadijah. Dan Asma' binti Umais berusaha menggantikan sebagian peran Khadijah, oleh karena itu Rasulullah Saw. gembira.

Asma' binti Umais berkata “Maka Nabi Saw. pun mendoakanku dengan doa-doa yang sangat banyak. Demi Allah, aku sangat mengharapkan doa-doa itu. Dan inilah yang selalu ku harapkan dan ku impi-impikan.”

Padahal Asma' binti Umais termasuk dari wanita-wanita yang penuh perjuangan dan ikut hijrah serta memiliki sebuah peran yang besar bagi para muslimat.. (bersambung)