Jika Surga yang merindukan kita, maka sudah pasti kita akan masuk ke dalamnya, tetapi jika kita yang merindukan Surga, maka belum tentu kita masuk ke dalamnya__
“Tujuh Golongan yang akan dinaungi oleh Allah dibawah
Naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya yaitu pemimpin
yang adil, pemuda yang senantiasa rajin beribadah kepada Allah swt, laki-laki
yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, 2 orang yang saling mencintai karena
Allah, berkumpul dan berpisah hanya karena Allah. Laki-laki yang diajak berzina
oleh perempuan yang berkedudukan tinggi lagi berparas cantik lantas ia berkata
“Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT”, Laki-laki yang bersedekah secara
sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh
tangan kanannya, dan laki-laki yang senantiasa berdzikir kepada Allah hingga
mengalir deras airmatanya”.
( Hadist Riwayat Bukhari-Muslim )
~ Sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ~
Subhanallah ! Bahagianya bila kita bisa menjadi salah satu
golongan dari tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah azza wa jalla dalam
hadist tersebut. Karena kita semua tahu Surgalah tempat kembali yang
sebaik-baiknya bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa hanya kepada Allah
SWT.
Hai, Guy’s! Tidak rindukah Engkau pada Surga tempat kekal
hidup yang yang terbaik di akhirat kelak? Wahai Sobat, tidak kangenkah Engkau
kepada para Bidadari-Bidadari Surga? Sungguh merugilah Engkau jika tak ada lagi
kata ‘Merindu’ dalam dirimu. Padahal Surga sendiri merindukan dirimu wahai
pemuda. Janganlah engkau bersedih lagi, karena sudah tak ada gunanya. Lebih
baik memperbaiki diri dari sekarang. Sebelum sang malaikat Maut datang
menjemput dirimu. Nah, mumpung nyawa kita masih utuh dalam jasad ini. Marilah
kita simak satu per satu dari tujuh golongan Pemuda yang menjadi dambaan Surga
dan akan dinaungi oleh Allah azza wajalla.
Pertama, dialah Pemimpin yang adil. Tidaklah mudah menjadi
pemimpin yang adil. Namun setidaknya menjadi pemimpin bagi diri sendiri
sudahlah cukup untuk menilai adil tidaknya kita sebagai pemimpin. Karena diri
kitalah pemimpin itu. Nah, untuk bisa memimpin diri sendiri adalah satu
kuncinya yakni kedisplinan diri. Jika kita konsisten dengan apa yang telah
menjadi aturan dalam hidup kita maka kita harus siap untuk menjalani aturan
tersebut baik aturan itu berat atau ringan. Jika kita mampu untuk memimpin diri
sendiri. Insya Allah kita bisa memimpin orang lain, kelompok maupun masyarakat.
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang benar-benar ikhlas berkorban harta,
jiwa dan keluarga demi menjadi pelayan bagi bawahannya. Umar bin Khatab berkata
”Pemimpin adalah pelayan umat”. Siapkah kita menjadi pemimpin yang adil?
Kedua, Dialah pemuda yang senantiasa rajin beribadah kepada
Allah SWT. Pemuda seperti apa yang dimaksud dengan rajin beribadah kepada
Allah? Apakah yang hanya sekedar ibadah ritual semata?. Jawabnya tentu ’Tidak’
sebab yang dimaksud dengan rajin beribadah kepada Allah SWT adalah melaksanakan
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, mengamalkan ilmu agama yang
diperolehnya kepada orang lain, selalu menjaga shalat lima waktunya, lidahnya
selalu berdzikir kepada Allah SWT, selalu memohon pertolongan kepada Allah jika
mendapatkan kesulitan, serta mendakwahkan indahnya Islam kepada saudara-saudara
muslim lainnya. Intinya adalah segala aktivitasnya berporos hanya semata-mata
mendapatkan keridhoan dari Allah SWT. Dan untuk menjadi Pemuda seperti ini
adalah tidak sulit jika kita memiliki niat dan motivasi yang kuat untuk
berubah. Inilah Pemuda yang dirindukan oleh Surga. Sudahkah anda siap menjadi
pemuda seperti ini?
Ketiga, dialah Pemuda atau Remaja yang hatinya selalu
terpaut dengan masjid. Pemuda yang dimaksud hatinya terpaut dengan Masjid ialah
pemuda yang meninggalkan hatinya di dalam masjid sekalipun jasadnya berada di
luar masjid. Itulah puncak dari kecintaan, pertautan dan kerinduan akan sebuah
masjid. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw bahwa ” Sebaik-baik tempat di sisi
Allah masjid-masjid-Nya, dan seburuk-buruk tempat menurut Allah adalah
pasar-pasar-Nya” (HR. Muslim). Aktivitas pemuda seperti ini tidaklah sama
dengan pemuda-pemuda pada umumnya. Ia selalu memakmurkan masjid dengan lantunan
tilawahnya, berdzikir kepada Allah SWT, mengajarkan ngaji kepada para
santrinya, belajar dan menuntut ilmu agama, memperhatikan kebersihan lingkungan
sekitar masjid, serta selalu menjaga hatinya dari hal-hal yang membuatnya jauh
dan lupa kepada Allah SWT. Sungguh beruntunglah pemuda seperti ini. Ia akan
selalu tawadhu dalam melihat dunia. Dan kelak ia akan bersanding dengan para
bidadari-bidadari Surga-Nya. Maukah engkau seperti pemuda ini?
Keempat, dialah Dua pemuda yang saling mencintai karena
Allah, berpisah dan berkumpul karena Allah semata. Bukan karena syahwat dan
ikatan kesukuan, tapi karena adanya ikatan aqidah yang seiman dan semata untuk
mendapatkan keridhoan Allah SWT. Kedua Pemuda inilah yang akan menjadi
penghuni-penghuni surga kelak. Dikarenakan hubungan persahabatan dan cinta kasih
yang berlandaskan Cinta Kepada Allah. ”Aku mencintaimu karena Allah” itulah
unggkapan yang selalu menghiasi kehidupan dua pemuda ini. Jika salah satu dari
mereka mendapatkan kesusahan atau musibah maka yang lainpun tidak tinggal diam,
ia akan membantu saudaranya semampu yang ia bisa. Keduanya saling mendoakan
dalam sholatnya, saling memberi jika mendapatkan kelebihan rejeki, serta saling
menjaga perasaan masing-masing. Bahkan mereka saling mengorban apa yang mereka
miliki demi mendapatkan ridho Allah dari persahabatan keduanya. Apakah Engkau
termasuk salahsatu dari dua pemuda ini?
Kelima, dialah Pemuda yang jika diajak berzina oleh seorang
wanita cantik dan memiliki kekayaan, ia berkata ”sesungguhnya aku takut kepada
Allah”. Subhanallah, sungguh mulianya pemuda ini. Begitu taqwanya ia di mata
Allah azza wajala. Keimanannya sangat tinggi terhadap Allah, ia selalu merasa
dirinya diawasi oleh Allah sehingga perbuatan maksiat pun takut ia lakukan.
Bagaimanakah kita jika diperhadapkan dengan situasi seperti itu. Apakah kita
akan sempat mengatakan hal yang sama sebagaimana ucapan pemuda ini?. Inilah
ciri pemuda yang menempatkan Allah di hatinya bukan di lidahnya semata.
Kesucian diri menjadi hal utama dalam hidupnya. Ia selalu menjaga pandangan dan
kemaluannya dari hal-hal yang dilarang untuk dilihat dan disentuh oleh Allah
SWT. Mampukah engkau menjadi Pemuda seperti ini?
Keenam, dialah Pemuda yang bersedekah secara sembunyi dengan
tangan kanannya dan tidak diketahui oleh tangan kirinya. Pemuda seperti inilah
yang selalu amanah dan dapat dipercaya sehingga layaklah ia dirindukan oleh
Surga. Mengapa ia dirindukan oleh Surga? Sebab dengan bersedekah pemuda ini
akan mendapatkan naungan dari sedekahnya itu pada hari kiamat kelak.
Sebagaimana kata Rasulullah SAW ” Sesungguhnya sedekah itu meredam orangnya
dari panasnya kuburan dan sesungguhnya orang mukmin itu di hari kiamat akan
dapat berteduh di bawah naungan sedekahnya”. Pantaskah pemuda ini merindukan
akan indahnya Surga? Layakkah ia bersanding dengan para bidadari-bidadari
surga? Tentu sangatlah layak ia mendapatkan semua itu. Karena sesungguhnya
Surga pun menanti dan merindukan pemuda-pemuda seperti ini. Harta tidak
menggelapkan mata dan hatinya. Justru dengan kekayaan yang ia miliki, ia
manfaatkan demi menolong sesamanya dan memuliakan agamanya. Maukah Engkau
seperti pemuda ini?
Ketujuh, dialah Pemuda yang senantiasa berdzikir kepada
Allah hingga mengalir deras airmatanya. Dialah pemuda yang selalu menangisi
segala kekhilafan dan kesalahan yang pernah dilakukannya di masa lalu dengan
selalu mengingat kebesaran Allah SWT. Dan segala nikmat yang diberikan Allah
kepadanya. Ia selalu menyesali setiap perbuatan-perbuatan dosanya. Karena ia
yakin bahwa Allah Maha Pengampun dari segala dosa yang besar sekalipun. Selama
ia mau bertobat dan kembali di jalan kebenaran dan diridhoi Allah SWT. Airmata
inilah yang akan menjadi saksi baginya di Akhirat kelak. Yang akan mengantarkan
dirinya masuk ke dalam istana Surga-Nya. Menemani para Bidadari Surga dan
dilayani oleh para pelayan-pelayan yang memiliki pesona luar biasa. Inginkah
Engkau menjadi pemuda seperti ini ?
Itulah ketujuh sosok Pemuda sejati yang dirindukan oleh
Surga. dapatkah kalian menjawab setiap pertanyaan dari ketujuh
sosok pemuda ini? Mampukah kalian menjadi sosok mereka ? Tak perlu mengambil
semuanya. Cukuplah satu diantara pemuda-pemuda ini menjadi idola dalam
kehidupan duniamu. Jadikan sosok pribadi mereka berada satu dalam tubuhmu yang
kekar. Biarkan pribadi-pribadi itu mewarnai kehidupanmu.
Marilah kita bermuhasabah kembali. Mengevaluasi pribadi kita
masing-masing. ”Sudahkah aku merindukan Surga sebagaimana Surga merindukanku?”
Jadikanlah kalimat ini menjadi tanya dalam setiap muhasabah yang kita lakukan. sudah saatnya kita tinggalkan segala kemaksiatan yang pernah kita
lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Pemuda ketujuh menyesali segala
perbuatannya dan kembali ke jalan kebenaran.