Jadikan Dunia Sebagai Budakmu


Syekh Ibnu ‘Arabi mengatakan: “Wahai penguasa hawa nafsu, peliharalah hawa nafsumu agar tetap bersih dari cinta kepada dunia ini, dan bebaskan ia dari kebergantungan terhadap dunia. Dengan demikian, hawa nafsumu akan mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan setia kepada kerajaan kalbumu, serta tidak akan menentangmu. Ingatlah, Tuhan telah menjadikanmu sebagai khalifah-Nya dan menempatkanmu pada tingkatan Ilahiah di dunia ini, serta mengajarkan tentang kewajibanmu kepada dirimu sendiri.

Kalian berdua ini, yakni engkau dan dunia, saling berhubungan satu sama lain, Ketika Dia menilaimu lebih utama daripada yang lain, maka sebenarnya Dia telah menunjukkan rasa benci-Nya kepada dunia, tidak pernah menatap wajahnya kecuali satu kali saat Dia menciptaknnya. Ingatlah bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Dunia ini dilaknat Allah, demikian pula orang-orang di atasnya yang telah melupakan-Nya.”
Bagaimana mungkin dunia ini menjadi indah dengan berdampingan denganmu yang telah diciptakan Allah sebagai makhluk-Nya yang unik, dari zat cahaya ketuhanan-Nya sendiri?

Tuhan pernah berfirman, “Hai dunia, Aku menyuruhmu, jadilah hamba yang setia kepada orang-orang yang setia menyembah-Ku, dan jadikanlah penguasa zalim terhadap orang-orang yang menyembahmu.”

Ketahuilah, Tuhan telah menjadikan dunia sebagai budakmu yang hina, dan ia menyediakan kebutuhan hidupmu tanpa pamrihm demikian pula kebutuhan hidup kerajaan (kalbu)-mu yang patuh dan setia kepadamu. Maka, perindahlah apa yang engkau butuhkan dan inginkan dari dunia ini.

Lalu, ajarkan orang-orang yang mengikutimu untuk melakukan hal serupa, agar dunia yang telah menjadi budakmu dapat menjadi indah. Namun, janganlah terpedaya olehnya. Salah satu cara agar tak terpedaya olehnya adalah dengan membatasi kebutuhanmu hanya kepada apa yang dihalalkan oleh Allah. Jika engkau menjaga diri dan menjauhkan diri dari hal-hal yang haram di dunia, serta tidak tergoda olehnya, niscaya engkau akan dapat menyelamatkan dirimu darinya, dan ia akan menjadi budakmu. Maka, apa yang ingin engkau peroleh darinya akan datang kepadamu tanpa pamrih, tanpa engkau harus bersusah payah mengambilnya.”


--Syekh Ibnu ‘Arabi dalam Kitab Tadbirat al-Ilahiyyah fi Ishlah al-Mamlakah al-Insaniyah.