Mahar Cinta Untukmu


Al-Fudhail bin Iyadh suatu ketika memegang tangan Al-Husain bin Ziyad, lalu berkata, ”Wahai Husain, Allah SWT turun setiap malam ke langit dunia, kemudian berfirman: ’Berdusta orang yang menganggap dirinya kekasih-Ku tetapi ketika malam telah gelap ia tidur meninggalkan-Ku. Bukankah setiap orang yang bercinta akan menyendiri dengan kekasihnya? Inilah Aku, muncul menemui kekasih-Ku apabila malam telah gelap. Besok Aku akan menyejukkan mata kekasih-Ku di surga.”

Rasulullahlah yang mengatakan, Allah SWT akan tersenyum dan merasa senang kepada orang yang mengerjakan qiyamul lail.
Diriwayatkan dari Abu Darda r.a., ia mengatakan Rasulullah Saw. pernah bersabda, ”Ada tiga macam kelompok manusia, Allah suka kepada mereka, tersenyum dan merasa senang terhadap mereka. Yaitu, orang yang ketika muncul sekelompok orang ia ikut berperang dengan jiwanya di belakangnya karena Allah Azza wa Jalla. Mungkin saja ia terbunuh atau dimenangkan oleh Allah dan Dia mencegahnya dari pembunuhan. Allah berfirman, ”Lihatlah hamba-Ku ini, betapa ia telah sabar dengan jiwanya karena Aku.”

Kedua, orang yang memiliki istri cantik atau memiliki tempat tidur yang lembut dan bagus, kemudian ia bangun untuk shalat malam, Allah berfirman, ”Ia meninggalkan kesenangan dan mengingat-Ku. Andaikan ia berkehendak ia akan tidur.”

Ketiga, orang yang sedang bepergian, bersamanya orang-orang yang berkendaraan. Mereka terjaga kemudian tidur, tetapi ia (sendiri) bangun (untuk shalat) pada akhir malam, dalam keadaan susah dan senang,” (HR Thabrani).

Orang yang memperoleh senyuman Allah tidak akan pernah mendapatkan siksa. Nabi Saw. bersabda, ”Apabila Allah tersenyum pada seorang hamba, maka ia tidak akan dihisab,” (HR Ahmad dan Abu Ya’la).

Asyiknya lagi, Allah akan memberi ganti kepada orang yang mengerjakan qiyamul lail—yang telah meninggalkan istrinya—dengan menggantinya dengan istri-istri bidadari yang banyak di surga.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin meriwayatkan bahwa Azhar bin Tsabit At-Taghlibi berkata, ”Ayahku termasuk orang yang selalu bangun pada pekatnya kegelapan malam untuk berdiri menghadap Allah. Ayahku pernah mengatakan: ’ Dalam mimpi aku pernah melihat seorang wanita yang tidak seperti wanita di dunia ini. Aku berkata kepadanya, ’Siapakah kamu?’ Ia menjawab, ’Aku adalah bidadari, hamba wanita Allah.’ Aku berkata kepadanya, ’Menikahlah engkau denganku.’ Ia menjawab, ’Pinanglah aku kepada Tuhanku dan berikan mahar kepadaku.’ Aku bertanya kepadanya, ’Apa mahar untukmu?’ Ia menjawab, ’Shalat tahajud yang lama.”