Nasehat Suci Tentang Dunia

Allah SWT berfirman:
“Wahai manusia!
Dunia adalah rumah bagi orang-orang yang tidak mempunyai rumah dan harta bagi mereka yang tidak berharta. Orang-orang yang tidak berakal akan mengumpulkannya (menimbun hartanya), orang yang tidak memahami akan membangga-banggakannya, orang yang tidak bertawakal kepada Allah akan rakus terhadapnya, dan orang yang tak mengenal akan selalu mengikuti hawa nafsu padanya. Karena itu, siapa yang mencari kenikmatan dan kehidupan yang sementara ini, berarti dia telah berbuat aniaya pada dirinya sendiri, mendurhakai Tuhannya, lupa pada akhirat, tertipu oleh dunianya, dan juga berarti dia telah menginginkan dosa yang nyata dan tersembunyi ini. ‘Sesungguhnya orang-orang yang melakukan dosa akan dibalas sesuai dengan perbuatannya.’ (QS Al-An’am: 120).

Wahai anak Adam!
Perhatikanlah Aku, berniagalah dengan-Ku dan bertransaksilah dengan-Ku. Lalu, ambilahlah keuntungan kalian. Aku memiliki sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan bahkan belum pernah terbersit di hati manusia sekali pun. Gudang kekayaan-Ku tak akan pernah habis dan tidak akan berkurang. Sesungguhnya Aku Maha Pemberi lagi Mahamulia."

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ!
إِنَّمَا الدُّنْيَا دَارٌ لِمَنْ لاَ دَارَ لَهُ، وَمَالٌ لِمَنْ لاَ مَالَ لَهُ، وَلَهَا يَجْمَعُ مَنْ لاَ عَقْلَ لَهُ، وَبِهَا يَفْرَحُ مَنْ لاَ فَهْمَ لَهُ، وَعَلَيْهَا يَحْرِصُ مَنْ لاَ تَوَكَّلَ لَهُ، وَيَطْلُبُ شَهَوَاتِهَا مَنْ لاَ مَعْرِفَةَ لَهُ؛ فَمَنْ أَرَادَ نِعْمَةً زَائِلَةً، وَحَيَاةً مُنْقَطِعَةً، فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَعَصَا رَبَّهُ، وَنَسِيَ الآخِرَةَ وَغَرَّتْهُ دُنْيَاهُ، وَأَرَادَ ظَاهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَ هَذَا. "إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْسِبُوْنَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا يَقْتَرِفُوْنَ".
يَابْنَ آدَمَ!
رَاعُونِي وَتَاجِرُونِي، وَعَامِلُونِي وَأَسْفِلُونِي فِي رِبْحِكُمْ. عِنْدِي مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، وَلاَ تَنْفَدُ خَزَائِنِي وَلاَ تَنْقُصُ، وَأَنَا الْوَهَّابُ الْكَرِيْمُ.


--Imam Al-Ghazali, kitab Al-Mawaizh fi al-Ahadis al-Qudsiyyah