Kisah Syeikh Abu Bakar bin Salim Menjaga Perasaan Orang Lain



Syeikh Abu Bakar bin Salim dari Hadramaut ialah seorang yang terkenal dengan sikap pemurahnya dan suka melayani para tamu. Setiap hari beliau menyembelih seekor unta untuk menjamu para tamunya.

Suatu hari, datang seorang wanita tua ingin menghadiahkan beberapa cupak gandum kepada beliau. Ketika wanita tersebut datang ke rumah Syeikh Abu Bakar bin Salim, pembantunya menanyakan apa hajat wanita tersebut.

Diberitahukan dia ingin menghadiahkan gandum yang dibawanya. Pembantu tersebut mengatakan; "Tidakkah engkau tahu bahwa Syeikh Abu Bakar bin Salim setiap hari menyembelih seekor unta dan menyediakan makanan yang banyak untuk para tamunya? Dan kamu datang dengan beberapa cupak gandum ini saja?"

Maka wanita tersebut kecil hati dan pergi. Syeikh Abu Bakar bin Salim yang mendengar, turun dari rumahnya dan berlari memanggil wanita tersebut dan ditanya apa hajatnya. Wanita tersebut memberitahukan hajatnya ketika datang ingin memberikan hadiah berupa beberapa cupak gandum.

Maka Syeikh Abu Bakar bin Salim mengambil gandum tersebut, diletakkan di dalam surbannya, kemudian dicium gandum tersebut dan mengucapkan terima kasih serta mendoakan wanita itu atas pemberian hadiah tersebut.

Beliau melakukan seperti itu semata-mata karena ingin menghargai dan menjaga perasaan wanita tersebut, walaupun pada dzahirnya hanya sebuah pemberian yang kecil, akan tetapi menjaga perasaan orang lain adalah amat bernilai disisi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. Wanita tersebut pun akhirnya gembira dan pulang.

Syeikh Abu Bakar bin Salim kemudian menegur pembantunya dengan berkata; "Kita tidak akan sampai kepada kedudukan sampai di sisi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, kecuali dengan menjaga perasaan orang lain."

Menjaga perasaan orang adalah bagian daripada karomah yang diberikan oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala kepada hamba yang beriman kepada-Nya.


- Ad Da'ie ilallah Sayyidil Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid -