Betapa cemburunya bidadari surga terhadap wanita solehah.
Bagaimana bisa? Bukankah bidadari terlalu istimewa bahkan untuk disejajarkan
dengan wanita dunia? Jawabannya adalah tentu saja bisa! Bidadari surga yang
kabarnya memiliki mata jeli, berkulit lembut, berwajah cantik, memiliki rambut
yang berkilau sangat indah, suci laksana mutiara indah yang belum pernah
tersentuh tangan manusia, dan memiliki perangai akhlak yang baik, bisa
terkalahkan oleh wanita dunia. Wanita dunia? Hanya wanita dunia?
Tidak! Wanita dunia yang tidak sekadar wanita biasa. Akan
tetapi, wanita dunia yang solehah. Wanita yang memiliki kualitas ibadah sangat
baik, wanita solehah yang setiap kali disebut nama Allah selalu bergetar
hatinya, wanita solehah yang selalu tunduk dan taat pada perintah orang tua dan
suaminya, wanita solehah yang kehadirannya mampu menghadirkan banyak kebaikan
disekelilingnya, dan wanita solehah yang selalu menjaga dirinya dengan salat
dan puasa. Ya, itulah wanita solehah yang meskipun seringkali tidak terkenal di
bumi namun namanya sangat terkenal oleh penduduk langit. Inilah yang membuat
betapa cemburunya bidadari surga terhadap wanita solehah.
Wanita Dunia Lebih Baik daripada Bidadari, Ini Sebabnya!
Suatu ketika Ummu Salamah r.a. pernah bertanya kepada
Rasulullah saw. mengenai mana yang lebih utama antara wanita dunia dengan
bidadari surga, inilah jawaban Rasulullah, “Ya Rasulullah, beritakanlah kepada
kami, mana yang lebih utama di surga, wanita di dunia ataukah bidadari surga?”
Rasulullah saw. lalu menerangkan bahwa perempuan dunia ketika di surga akan
sangat lebih utama dari bidadari surga karena salat, puasa, dan ibadah yang
dilakukannya.
Kabar ini tentu saja membuat setiap wanita menjadi senang
dan lebih ingin memperbaiki dirinya agar bisa membuat para bidadari cemburu
karena kesolehahannya. Namun, bagaimana sebenarnya keadaan bidadari surga itu
ya? Apakah mereka benar-benar akan cemburu pada wanita solehah? Berikut ini
terdapat dialog panjang antara Ummu Salamah dengan Rasulullah mengenai keadaan
bidadari surga yang sesungguhnya dan betapa cemburunya bidadari surga terhadap
wanita solehah.
Dari Imam Thabrani meriwayatkan sebuah hadis dari Ummu
Salamah, bahwa Ummu Salamah berkata, “Ya Rasulullah, jelaskan padaku firman
Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli…” Beliau menjawab, “Bidadari
yang kulitnya begitu bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak
sayap burung Nasar.”
Ummu Salamah berkata lagi, ”Jelaskan padaku ya Rasulullah,
tentang firman-Nya, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik…’” Beliau menjawab,
“Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah
tersentuh tangan manusia.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah jelaskanlah kepadaku tentang
firman Allah, ‘Di dalam surga itu terdapat bidadari yang baik-baik lagi
cantik-cantik,’” Beliau menjawab, ”Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita.”
Aku bertanya lagi, “Jelaskan padaku firman Allah,
‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik ….’” Beliau
menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada bagian dalam telur
dan terlindung dari bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”
Aku bertanya lagi, “Ya Rasulullah jelaskan padaku firman
Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya ….’” Beliau menjawab, “Mereka adalah
wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan
beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan
mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan
umurnya sebaya.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama,
wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?” Beliau menjawab, “Wanita-wanita
dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak
dari apa yang tidak terlihat.”
Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama
daripada bidadari?” Beliau menjawab, “Karena salat, puasa, dan ibadah mereka
kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain
sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya
kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata,
‘Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama
sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan
tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki
kami dan kami memilikinya.’”
Aku berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang wanita diantara
kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal
dunia. Dia masuk surga dan merekapun masuk surga. Siapakah diantara laki-laki
itu yang menjadi suaminya di surga?” Beliau menjawab,” Wahai Ummu Salamah,
wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa diantara mereka yang
paling baik akhlaknya. Lalu dia berkata, “Rabbi, sesungguhnya lelaki inilah
yang paling baik tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku
dengannya ….”
“…Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi
membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.” (H.R. Ath Thabrani).
Ukhty, Yuk Tingkatkan Kualitas Ibadah Kita!
Ketika membaca dialog ini sempat terbersit kecemburuan kita
akan keadaan para bidadari surga itu bukan? Tapi tenanglah, ternyata dalam dialog
ini Rasulullah pun meyakini para wanita dunia bahwa wanita dunia yang solehah
lebih utama dari para bidadari surga. Inilah yang membuat betapa cemburunya
bidadari surga terhadap wanita solehah. Maka, yuk dimulai dari sekarang
perbaiki diri kita, tingkatkan lagi kualitas ibadah kita kapada Allah dan buat
para bidadari surga cemburu pada kita, insya Allah.