Bolehkah seorang istri curhat pada suami orang, baik sekedar
bercerita atau curhat?
Yang jelas syari’at kita membentengi umatnya dari perbuatan
haram seperti zina,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ
فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Syaikh As-Sa’di membawakan dalam bait sya’irnya,
وَسَائِلُ الأُمُوْرِ كَالمَقَاصِدِ
وَاحْكُمْ بِهَذَا الحُكْمِ لِلزَّوَائِدِ
Hukum perantara sama dengan hukum tujuan
Hukumilah dengan hukum tersebut untuk tambahan lainnya
Karenanya, perantara menuju zina seperti berdua-duaan pun
dilarang.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amir, yaitu Ibnu Rabi’ah, dari bapaknya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ
لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
“Janganlah seorang laki-laki
berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya
syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama
mahramnya.” (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits
ini shahih lighairihi)
Di antara bentuk berdua-duaan (alias: khalwat) adalah
chating dengan lawan jenis, termasuk bentuknya curhat dengan suami orang.
Apa saja bahayanya?
Ada beberapa bahaya dari curhat pada suami orang, baik
secara langsung maupun lewat media online seperti WhatsApp dan Facebook.
Berikut delapan komentar yang kami himpun dari status kami di FB, hari ini, 7
Rabi’ul Awwal 1437 H (19-12-2015). Kami saring pendapat yang dinilai menarik.
Suya Macell: Biasanya cenderung terjadi perselingkungan
ustadz. Karena laki-laki yang jadi tumpuan curhat tiba-tiba jadi dewa penolong
bagi ibu tersebut. Dan ujung-ujungnya yang terjadi adalah maksiat, Ustadz. Di
Bondowoso sini sudah banyak yang terjadi.
Peni Nur Aisyah: Saya rasa itu tidak pantas, kalau memang
harus curhat masalah keluarga saya pilih ke teman akhwat yang memang bijak,
atau ke ustadzah yang kompeten. Apalagi jika curhatnya berdua saja di inbox
atau WhatsApp, atau via SMS itu akan sangat mudah sekali membuka jalan bagi
syaithon untuk membuat “tersesat”.
Ayah Zahwa: Bahaya kholwat itu ustadz, membuka aib keluarga
pada orang yang tidak tepat, akan timbul penilaian pada dirinya bahwa laki-laki
yang dicurhati lebih baik dari suaminya, talbis iblis (tipu daya setan, pen.)
Anik Murlina: Sungguh tidak pantas. Hal tersebut adalah awal
timbulnya perselingkuhan yang nantinya kita sebagai wanita yang akan dirugikan.
Seorang istri harusnya bisa menyimpan semua masalah yang terjadi dalam rumah
tangganya, bukan mengumbarnya.
Sumar Hilmikalila: Itu adalah pintu awal perzinaan, tidak
pantas seorang istri ngobrol curhat sama suami orang. Itu namanya khianat.
Susiati Naya: Gimana mo pantas lah si ibu dengan suami orang
tu, bukan mahram. Apalagi yang mau dishare masalah rumah tangga yang terlihat
malah fitnah.
Priyadi Abu Nuha: Sungguh sangatlah tidak pantas ustadz.
Karena itu:
(1) membongkar aib keluarga,
(2) membuka celah-celah setan,
(3)
pintu berbuat dosa dan maksiat. Apalagi dilakukan sering dan kontinyu, wah…
Bahaya banget!!
Kharis Nizar: Bahaya ustadz, CURHAT jadi CURHOT, itu kata
Ustadz Zainal Abidin.
Semoga Allah menjauhkan kita dari berbagai perbuatan haram
dan menjauhkan kita dari zina serta hal-hal yang mendekatkan pada zina. Wallahu
waliyyut taufiq was sadaad.