Dunia Bagai Taman Bermain


Manusia yang hanya sibuk mencari dunia mirip seperti anak-anak kecil yang berkhayal menghabiskan seluruh waktunya untuk bermain. Mereka tidak peduli dengan apapun selain permainan. Kesenangan itu membuat mereka lalai dengan segala sesuatu.

Manusia memang butuh hiburan dan permainan, tapi mereka yang berakal hanya sesekali menghibur diri untuk mengisi waktu luang dan merefresh otak. Setelah itu mereka kembali dalam rutinitas untuk meraih tujuan hidup.

Biasanya anak-anak kecil sering bermain drama. Ada yang berperan sebagai presiden, mentri, polisi ataupun pencuri. Namun tak berapa lama, mereka kembali ke rumah masing-masing dan tak ada lagi yang namanya presiden, mentri atau peran lainnya.

Begitulah kehidupan dunia. Peran dan jabatan hanyalah drama kehidupan yang hanya menanti detik waktu berakhirnya pertunjukan itu.

Mereka yang hanya menjadikan harta, jabatan dan peran di dunia sebagai tujuan hidup sama seperti anak kecil yang waktu bermainnya segera berakhir untuk kembali pulang.

Ingat, perjalanan hidup masih sangat panjang. Kehidupan bukan hanya drama dunia yang singkat ini.
Maka jalankan peran kita di dunia dengan sebaik-baiknya. Jadikan peran itu sebagai sarana menyimpan bekal untuk kehidupan selanjutnya. Sudah saatnya kita menjadi dewasa untuk meraih tujuan hidup yang sebenarnya.

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS.al-An’am:32)

Semoga bermanfaat…