Keluarlah Dari Selubung Nafsu


Syekh Abu Yazid Al-Busthami pernah bertutur:
"Aku melihat Tuhanku dalam tidur. Aku pun bertanya kepada-Nya, 'Bagaimanakah jalan untuk menuju kepada-Mu, wahai Dzat yang dapat melemahkan manusia?'
Lalu Dia menjawab, 'Tinggalkanlah hawa nafsumu, dan kemarilah mendekat kepada-Ku'
Kemudian aku terlepas dari mimpiku sebagaimana ular terkelupas dari kulitnya."
Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, sesungguhnya kalbu kita adalah pusat pandangan bagi Allah terhadap kita. Allah memerintahkan manusia untuk meninggalkan hawa nafsu, karena dunia dan segala isinya serta segala sesuatu.selain Allah seluruhnya mengikuti hawa nafsu. Dunia diperuntukan bagi hawa nafsu, dan dunialah yang dicintai oleh nafsu. Akhirat juga diciptakan untuk nafsu, karena Allah Azza wa Jalla berfirman, "Di dalam surga terdapat segala yang diinginkan oleh hati dan yang sedap dipandang mata."(QS (43):71)

Karena itu, berusahalah menyibukkan diri untuk mencari nafkah bagi keluargamu di siang hari sebagai bekal hidupmu di dunia. Lalu, pada malam hari, sibukkan dirimu untuk beribadah kepada-Nya, menyendirilah bersama-Nya, nikmati jamuan malam dengan dzkrullah.


---Disarikan dari kitab Fathu Rabbani karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.