Tunggulah Hingga Matang, Jangan Tergesa-Gesa


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: "Engkau menginginkan agar kebahagiaan dan kedamaian terlimpahkan kepada dirimu, padahal engkau masih berusaha membinasakan nafsu hewanimu. Engkau pun masih berharap balasan di dunia dan akhirat, dan masih memiliki banyak keinginan lain dalam dirimu.

Wahai engkau yang terburu-buru! Berhenti dan berjalanlah perlahan-lahan.

Wahai engkau yang berharap sesuatu! Pintu akan selalu tertutup jika keadaanmu masih seperti itu. Ketahuilah tentang kontrak dirimu sebagai hamba. Sepanjang kau masih memiliki secuil harapan dan nafsu hewani, maka kau akan tertutup darinya.

Selama kau masih menghisap kelezatan biji kurma dari dunia ini, merasakan dengan hawa nafsumu, memiliki pamrih dan kerinduan duniawi pada semua itu, atau mencintai dan berharap keuntungan dunia dan akhirat, maka kau masih berada di pintu peleburan diri.

Tenanglah sampai peluruhan dirimu sempurna, lalu kau akan dikeluarkan dari tempat pelebuhan diri hingga kau terbaluti pakaian, hiasan dan keharuman, kemudian kau dibawa kepada Sang Maharaja nan Agung. Kau akan menempati kedudukan tinggi serta dianugerahi limpahan nikmat, belaian dan rahmat-Nya."


--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Adab as-Suluk wa at-Tawassul ila Manazil Al-Muluk.