"Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah
seperti sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam
keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore
hari seseorang dalam keadaan beriman, namun di pagi hari ia dalam keadaan
kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang
yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik
daripada orang yang berjalan cepat.
Maka, patahkan busur kalian, putus-putuslah
tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu, jika salah seorang dari
kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik
di antara dua anak Adam"(yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti
Qabil-pent). (HR. Abu Dawud (4259), Ibnu Majah (3961) AI-Fitan, Ahmad (19231),
dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
Dalam sebuah hadits disebutkan: “Ketahuilah, sesungguhnya
fitnah itu dari sini, fitnah itu dari sini, dari arah terbitnya tanduk setan.
(HR, Bukhari (3279) Bad’ul-Khalqi, Muslim Al-Fitan wa Asyrathu’s-Sa’ah.)
Fitnah secara bahasa bisa bermakna ujian, cobaan, bala’,
bencana dan siksaan. Pada riwayat di atas Rasulullah memberikan peringatan
kepada umatnya agar mewaspadai adanya satu fitnah yang bisa menggoncang
keimanan mereka.
Penggambaran fitnah laksana potongan malam yang amat pekat
itu menunjukkan betapa berat dan berbahayanya fitnah itu. Ini merupakan
peringatan penting bagi setiap muslim, bahwa banyaknya fitnah yang menyebabkan
seseorang murtad merupakan tanda dekatnya akhir zaman. Untuk skala lokal,
barangkali yang paling nyata adalah fenomena kesulitan hidup, problem ekonomi,
kemiskinan dan kesengsaraan yang menyebabkan seseorang dengan mudah menukar
agamanya.
Kesulitan hidup karena faktor alam dan politik kotor
manusia, seringkali menjerumuskan banyak orang dalam kekufuran. Godaan dunia
bisa terjadi dalam bentuk harta, wanita dan kedudukan yang dikemas sedemikian
menggiurkan bagi siapapun untuk mencicipinya. Sehingga siapapun yang tidak
memiliki ketahanan iman, sangat mungkin merubah imannya dalam bilangan hari.
Adapun dalam skala luas – sebagaimana yang disebutkan dalam
riwayat di atas (tentang munculnya fitnah dari timur), maka hal itu telah
terbukti dengan realita yang ada. Kawasan timur yang meliputi Khurasan
(terkhusus Iraq) merupakan pusat Fitnah. Dari Irak dan kawasan sekitarnya
muncul berbagai sekte dan ideologi sesat. Kelompok Mu’tazilah, Khawarij,
Syi’ah, Bathiniyyah, Qadariyyah, Jahmiyyah, Mazdakiyyah, Hindu, Budha,
Qadiyaniyyah, Baha’iyyah, Ateisme, banyak muncul dari wilayah tersebut. Dan
dari sekitar kawasan Timur itu pula kelak akan m uncul Dajjal serta Ya’ juj dan
Ma’ juj.
Dalam sejarah para salaf juga membuktikan bahwa negeri
kawasan timur (Iraq dan sekitarnya) merupakan ajang bermunculannya fitnah.
Salah satu fitnah yang pemah diberitakan oleh Nabi adalah kemunculan Khawarij.
Rasulullah bersabda:
“Akan muncul suatu kaum di akhir zaman, usia mereka
muda-muda, pikiran mereka bodoh-bodoh, mereka mengucapkan sebaik-baik ucapan
makhluk, tetapi keimanan mereka tidak melampaui tenggorokan, mereka keluar dari
agama sebagaimana anak panah yang keluar dari busur. Di mana pun kalian
menjumpai mereka, bunuhlah mereka, karena pembunuhan mereka itu berpahala pada
hari Kiamat bagi yang membunuh mereka. (HR. Bukhari (6930) Istabatul-Murtaddin
dan Muslim (1066) Az-Zakat)
Mereka ini telah muncul sebagaimana yang dilukiskan dalam
riwayat -riwayat tersebut dan diperangi oleh Ali ~ Demikian pula fitnah dalam
bentuk peperangan antara kaum muslimin, sebagaimana yang terjadi antara sahabat
Ali ~ dan Mu’ awiyah juga antara sahabat Ali dan lbunda A’isyah. [Dari: 100
Hadits Tentang Nubuat Akhir Zaman/Abdur Rahman Al-Wasithi/Az-Zahra
Mediatama/Hal. 15-17/akhir zaman]