Laa Tahzan Yaa Nafsii, Laa Takhof Yaa Qalby

Kutemukan hujan di bilik jendela, menyapaku dengan rintikan yang manja. Menumbuhkan alunan melode gemercik air yang turun pertanda Rahmat ...
Sedang aku hanya bisa memandang rintik-rintiknya dari balik jendela, ditemani gemerisik alunan syahdu bunga-bunga yang bersuka ria. Hingga duka tak lagi ku rasa ...

Disini ...
Dibalik jendela yang basah terkena sejuknya hujan yang perlahan semakin mereda, aku masih disini. Menikmati detik demi detik, waktu demi waktu, hingga sang waktu pun kembali menghantarkanku pada setitik Harapan yang indah.

Karena kini  aku disini dan selama aku masih disini, aku Yakin Allah akan terus memberiku harapan dan janji-janji yang indah. Harapan-harapan yang membuatku tak patah arah, janji-janji yang membuatku melupakan apa itu sakit, apa itu lara, apa itu duka, apa itu sendiri ...
Hingga yang tersisa hanyalah ada perasaan Syukur dan haru berselimut bahagia. Hingga senyum pun enggan enyah dari bibir seorang Hamba. Hamba yang tak pernah berhenti mengemis akan Rahmat Tuhan nya, hamba yang tengah menanti pertemuan dengan Rabb nya, hamba yang tengah dirundung kerinduan yang amat ter'amat sangat kepada Illah nya, hamba yang selalu berkata pada ruh nya, Laa Tahzan yaa Nafsy, Laa takhof yaa Qalby ...

Allahu ma'ii
Allaahu syaahidii
Allaahu naadhirun ilayya ...


::: Sorayaa Qurrotul'aiin SyifaaulgHalb :::