ļ»ļ»¦ ļŗļŗļ»¼ ļŗļŗļ» ļ»Ŗ ļ»ļ»² ļŗļ»ļŗļŗ®ļ»± ļ»ļ»«ļ»¤ļŗļ»Ŗ ļ»ļ»² ļŗļ»ļŗļŗ®ļ»³ļŗ
“Jadilah seseorang yang kakinya menetap di bumi, akan tetapi cita-citanya setinggi Bintang Tsurayya”
Jika kau yakin Cinta akan mengilhamimu dengan kebahagiaan, maka yakinlah bahwa lara itu hanyalah sebatas duri.
"Belum dikatakan Cinta sebelum kulit menempel pada tulang dan melemah suaramu hingga tak kuasa menjawab panggilan orang."
Lalu, sudahkah kita mencintai ALLAH SWT dan Rasulullah SAW dengan Cinta yang seperti itu dalamnya? Ataukah, pernyataan Cinta kita kepada-Nya hanyalah Cinta sebatas kata? Renungkanlah, wahai Hamba ALLAH...!
“Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang ummat yang kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.”
“Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Bukannya tidak menyakitkan. Bahkan para pejuang risalahbukannya sepi dari godaan dan kefuturan. Tidak, justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari akhirnya menjadi adaptasi, dan rasa lelah itu sendiri akhirnya lelah untuk mencekik iman. Begitupula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.”