Manaqib Sayyidah Fatimah (21)


Ketika Sayyidah Fatimah berumur 10 tahun, datang perintah untuk  hijrah ke negeri Habasya. Karena keadaan muslimin  di Makkah sangat  memprihatinkan atas gangguan-gangguan orang Quraisy.

Di satu sisi, Rasulullah Saw. telah menikahkan purtrinya Sayyidah Ruqayyah  dengan Sayyiduna Utsman, Sayyidina Utsman adalah orang pertama yang  hijrah dalam islam ke negeri Habasya berserta istrinya Ruqayyah.

Nabi Saw. bersabda "Sesungguhnya Utsman adalah orang yang pertama  kali hijrah dengan keluarganya setelah Luth As." Ruqayyah mendapatkan  kedudukan yang mulia ini (sebagai orang  yang pertama hijrah dalam  Islam).

Kita  lihat bagaimana Nabi Saw. meneguhkan keluarganya. Yang mana  keluarga  beliau selalu terdepan dalam ujian dan cobaan, selalu terdepan  dalam  perkara-perkata yang sulit. Putri beliau adalah wanita yang  pertama kali  hijrah (menempuh perjalanan yang penuh kesulitan di tengah  terik matahari dan melewati gurun pasir yang penuh rintangan). Kalau  kita cermati, kita  temukan dalam sejarah Islam keluarga beliaulah yang  pertama kali  mengorbankan diri mereka demi Allah Swt. dan agama ini.

Sayyidina Utsman dan Rurayyah kembali dari Habasya saat turunnya  wahyu "Surat An-Najm" dan mengira bahwa orang Quraisy telah masuk Islam.  Sayyidah Fatimah gembira setelah lama berpisah dengan seorang kakak  tercinta. Sayyidah Fatimah menyambut dengan gembira dan berpelukan.  Kemudian mereka kembali untuk kedua kalinya ke Habasya setelah terbukti  bahwa kabar keislam Quraisy adalah dusta.

 Masih tetap rumah/keluarga yang mulia ini  dalam keadaan seperti ini.
 Yang ini pergi, yang ini datang.
 Yang ini menikah, yang ini diceraikan.

Cobaan  demi cobaan silih berganti, akan tetapi Rasulullah Saw.  laksana gunung  yang kekar tidak bergerak sedikitpun, pantang menyerah  dan selalu sabar. Di mana tidak berlalu

waktu atau hari melainkan  dikorbankan demi agama ini.. (bersambung)