Malam Idul Fitri


Malam 'Ied ul Fitri bersama Sayyidi Habib Umar Bin Hafidz

Allah berfirman dan menginginkan kita untuk :
ۖ ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون (١٨٥)
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

“mencukupkan bilangannya” bermakna, berpuasa penuh selama ramadhan, dan
"mengagungkan Allah" adalah Bertakbīr, yang bermakna merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah untuk bimbingan-Nya dan memungkinkan kita meraih anugerah (Tawfiq).

Kita harus mengisi malam sebelum `Ied dengan bertakbir dari Maghrib sampai waktu sholat 'ied dipagi hari.
Takbir ini tidak terbatas waktu atau jumlah tertentu atau tempat tertentu, melainkan harus dilakukan setiap saat di rumah dan masjid kita, di jalan-jalan (tanpa menyebabkan gangguan). Kita harus membacanya dengan hati kita dipenuhi dengan kebesaran Allah sehingga kita tidak hanya mengulangi kata-kata tanpa memahami maknanya.

Ini adalah Sunnah Nabi untuk menghidupkan malam sebelum `ied, yang berarti menghabiskan waktu apa pun yang kita dapat pada malam itu dalam ibadah dan dzikir, sehingga malam terasa 'hidup', Paling tidak yang harus kita lakukan adalah sholat Maghrib, Isya' dan Subuh berjamaah dan kemudian mencurahkan waktu apa pun yang kita dapatkan untuk mengagungkan dan beribadah pada Allah. Masjid di Tarim mengisi paruh kedua malam dengan suara orang-orang membaca Al-Qur'an berkelompok, berdoa dan membuat takbir bersama, dan Pada akhir malam semua orang datang bersama-sama untuk khatam dan berdo'a'.

Hal ini disebutkan dalam hadits bahwa siapa pun yang 'menghidupkan' malam sebelum dua `Ied, (idul fitri dan idul adha), Allah akan menghidupkan hatinya pada hari ketika hati mati. Terutama Yang dimaksudkan adalah keamanan pada hari kiamat, juga dalam kehidupan ini, saat mayoritas hati orang-orang mati, kurangnya mengingat Allah dan lalai dari kembalinya kepada-Nya dengan Mengingat Allah pada malam seperti ini, namun, ketika kebanyakan orang sibuk dengan hal-hal lain, akan memberikan hidup dan ketenangan bagi hati kita. Maka 'IEd akan menjadi perayaan sejati, ungkapan rasa syukur kita kepada Allah untuk kemampuan menyembah dan mengingat-Nya pada hari-hari dan malam sebelumnya.

Ada berbagai bentuk takbir. Berikut adalah salah satu dari bentuk takbir:
اللهُ أَكبرُ اللهُ أَكبرُ اللهُ أَكبر , لا إله إلا الله , الله أكبر الله أكبر ولِلَّهِ الحَمْد  (3x)
Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar,
Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil – hamd.
Artinya:
Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar..
Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar, dan milikNya lah segala puji.

الله أكبرُ كَبيرا
والحمدُ لله كثيرا
وسُبْحانَ اللهِ بُكْرَةً وأَصيلاَ .
لا إله إلا الله لا نَعْبُدُ إلا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرون .
لا إله إلا الله وَحْدَه صَدَقَ وَعْدَه ونَصَرَ عَبْدَه وأَعَزَّ جُنْدَه وهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَه
لا إله إلا الله واللهُ أكبرْ ولِلَّهِ الحَمْد
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw – wa ashillaa…
Laa – ilaaha illallallahu laa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal – kaafiruun…
Laa – ilaaha – illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, – wa – a’azza – jundah, wahazamal – ahzaaba wahdah.
Laa – ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd.
Artinya:
Allah Maha Besar kebesaranNya, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan tiada yang kami sembah kecuali Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun dibenci orang-orang kafir. Tiada tuhan selain Allah, satu-satunya (Tuhan), Dia memenuhi janjiNya, Dia menolong hambaNya, Dia mengokohkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan sekutu sendirian. Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar!, Allah Maha Besar dan milikNya lah segala pujian.

Para ulama mengatakan bahwa setiap kali kita mengingat Allah, juga dianjurkan untuk menyebutkan Rasul-Nya. Karena Kalau bukan karena nabi, tidak akan ada Ramadhan atau `ied atau takbir. Untuk alasan ini kita harus menambahkan, untuk menghormati Rasulullah , sahabat, istri dan keturunannya:
اللهُمَّ صلِّ على سَيِّدِنا محمد
وعلى آلِ سَيِّدِنا محمد
وعلى أَصْحابِ سَيِّدِنا محمد
وعلى أَنْصَارِ سَيِّدِنا محمد
وعلى أَزْواجِ سَيِّدِنا محمد
وعلى ذُرِّيِّةِ سَيِّدِنا محمد
وسلِّمْ تَسْليماً كثيراً

Kita harus melakukan apa yang kita mampu, melaksanakan sunnah sunnah lain dari `Ied yang dapat ditemukan dalam buku-buku fiqh. Di antaranya, mandi sunnah sebelum menghadiri sholat 'ied dan mengenakan pakaian terbaik yang kita miliki dan wewangian terbaik.

Juga memakan kurma dalam bilangan ganjil (1 atau 3) sebelum berangkat shalat 'ied dan berjalan ke tempat sholat dengan mengambil rute jalan yang lebih panjang dan kembali dengan rute yang berbeda. banyak berjabat tangan dengan saudara-handai taulan, mengucapkan selamat kepada mereka dan berdoa bahwa amalan mereka diterima oleh Allah. Haruslah kita layak berbahagia dan bermurah hati pada hari itu, terutama kepada keluarga dekat, dan saling bersilahturahim mengunjungi kerabat dan teman-teman kita.

Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamikum taqabbal ya Kariim, ja'alanallahu minal aidin wal faidzin