Manaqib Sayyidah Fatimah (24)


Satu sama lain ingin membantu mengemban risalah kenabian, Rasulullah Saw. sangat sabar menghadapi apa yang terjadi. Hari dan malan berlalu. Semua orang tertidur, semua mata tertutup. Terdengar teriakan "Aaaahk.. Aaaahk." Dari banyak segi diiringi isak tangis bayi karena sangat lapar. Hal ini disebabkan hari-hari yang mereka lalui di tengah panasnya gurun, bahkan tidak secuil rotipun masuk ke perut mereka.

Begitu juga keadaan Sayyidah Fatimah dan Sayyidah Ummu Kultsum, sedang Sayyidah Ruqayyah bersama suaminya dalam rantauan di negeri Habasya. Tubuh Fatimah tampak sangat kurus bahkan seolah-olah kulit perutnya menempel dengan tulang punggungnya karena sangat lapar. Namun, Fatimah dengan sekuat tenaga menahan apa yang terjadi demi tegaknya agama Islam.

Di satu segi Sayyidatlh Khadijah jatuh sakit dan terkapar di tempat tidurnya. Sehingga memberikan bekas yang sangat menyakitkan bagi Sayyidah Fatimah dan Sayyidah Ummu Kultsum.. (bersambung)